Menjagamu

Mei 03, 2018



bismillaahirrahmaanirrahiim
"Yakin Allah punya cara tersendiri melindungi kita gitu. Mungkin kalau Teh Shaffa ikut bakal kenapa-napa"
- A4 G18 yang paling istimewa

Itu kata-kata dari chat saya dengan Fitri Ferdania, dan beliau juga mengutipnya dari kata-kata Sang Ibu. MaasyaAllah lho Bu Dyana mencerahkanku sedemikian rupa :)
Ini cerita mengenai takdir, qada dan qadar ya?
Masing-masing kita pasti minimal melakukan sebuah pertimbangan minimal sesaat sebelum melakukan sesuatu. Sebagian orang memang terbiasa menata hidup, detik demi detiknya direncanakan detail diiringi komitmen untuk mewujudkannya. Mereka menimbang satu dan lain hal kemudian memutuskan  untuk mengikuti alur tersebut.  Sebagian lainnya yang mengakui menganut improvisasi tanpa batas pun memiliki fase mengeluarkan sebuah keputusan barang sesaat.

Di balik setiap perencanaan yang dibuat, ada perencanaan lebih besar dan sempurna, telah tertulis dan hanya Rabb semesta alam yang mengetahui.

Allah selalu punya cara menjagamu.

Ada sebuah jembatan antara keputusan yang menjadi dasar apa yang dilakukan dengan skenario besar yang telah terukir di Lauh Mahfuzh. Jembatan ini bisa merupakan sebuah jembatan beton yang kokoh dan luas, bisa juga hanya sebatang pohon yang telah tumbang, lapuk dimakan oomycota.

Jembatan itu bernama ujian, ya?
Menerima kenyataan bahwa apa yang menjadi rencana kita masih berjarak dengan skenario Allah adalah sesuatu yang mesti dilakukan. Bisa sesulit itu, bisa dengan mudah.

Jembatan ini akan mudah dilalui dengan kendaraan bernama keikhlasan. Siapapun juga mengetahui, untuk mendapatkan kendaraan pun ada usaha yang perlu dilakukan.

Hmm kenapa bahasannya jadi kemari.
Yak jadi saat itu saya sudah menuliskan tiga huruf dengan tiga angka di tiga kotak agenda. Saya sudah melalui sekian tahap untuk menjalaninya, namun seminggu sebelum itu muncul sebuah pengumuman dimana saya harus melakukan hal lain di salah satu dari tiga kotak agenda tadi.

Allah punya cara tersendiri menjagamu.

Butuh beberapa hari untuk memberi kabar pasti (walaupun tidak ada yang bisa dikatakan pasti di dunia ini) pada masyarakat bahwa saya tidak bisa turut dalam tiga huruf tiga angka tersebut. Apakah rencana yang Allah simpan?

Tidak ada yang tau. Kemudian mengingat bahwa Allah selalu punya cara indah menjaga kita dan menyimpan yang terbaik untuk diterima pada saat yang lebih tepat,  menjadi amat menenangkan.

Ketika apa yang kita rencanakan masih berjarak dengan skenario - Nya, mari berusaha untuk menaiki kendaraan melalui jembatan sesulit apapun. Mari ikhlas, mari lalui ini, mari yakin bahwa Allah selalu punya cara untuk menjaga kita.

Menanti tiga huruf tiga angka yang selanjutnya! Dengan laa haula wa laa quwwata illa billah. 


Ga seberat itu sebetulnya kalo sedari awal sudah mewanti-wanti diri bahwa Allah lebih tau cara terbaik menjagamu.

You Might Also Like

1 komentar