Adik-Adik #1
Mei 29, 2018bismillaahirrahmaanirrahiim.
Nikmat Tuhanmu yang mana lagi yang kamu dustakan?
Berkah silaturahim, itu asas teman-teman eksternal yang
ditanamkan ke pengurus lainnyaa. Ini day
3 saya bersama mereka wkwk. Bosen ngga bosen. Tapi hikmah yang bisa dipetik
selalu ada.
Cibiru-Cimahi ternyata jauh saudara-saudara. Sesampainya di
sana baru ada Fawwaz dan Bill Kaka Korlap. Adik-adiknya sudah banyaak, agak
ingat sama adik-adik di Rumah Singgah Insan Rabbani. Nanti mungkin ada kisahnya
sendiri. Berhubung yang lain terutama Apip Kaka MC belum datang, kepikiran buat
ngisi pake games, tapi kemudian kami agak lama di membahas ternyata ice breaking, games, dan energizer itu berbeda heheu. Alhamdulillah
setelah menyapa adik-adik singkat, rombongan datang.
Seharian itu luar biasa, mendengar cerita wakwawnya Zhafirah
yang amat banyak genrenya (soon to be
published, Zhaf?), menyaksikan adik-adikkuu takbir setiap mendapat
keberhasilan kecil dalam game-nya,
kreativitas tanpa batas adik-adik, heup a heup heup a heup a (terbaik Zhaf!),
para BSG MSG USG ASG ISG dst., juga melihat realita.
Karena nyatanya bangsa yang sedang dalam penantian ini tidak
sedang menanti yang tak pasti. Karena calon-calon pemimpin ummat itu nyata
adanya. Karena yang menaruh kegelisahan diri tidak hanya kamu, kamu saja namun
mereka pula.
“Kakak kok tau banyak ustadz sih, Kak. Aku malah dikit-dikit
liatnya cewek. Astaghfirullah :(“ Zaky kepada Fawwaz.
“Kak kak, lihat Qur’anku ngga? Habis ngga ketemu-ketemu. YaaAllah, apa aku diadzab ya kak karena zina..” Zaky kepada kami.
“Kak kak, lihat Qur’anku ngga? Habis ngga ketemu-ketemu. YaaAllah, apa aku diadzab ya kak karena zina..” Zaky kepada kami.
Pengen nangis wkwk :(
Ada sebuah teguran (keras) dari celetukan adik-adik di sini.
Atau mungkin bukan celetukan? Teguran lebih (keras lagi) jika memang disadari
dari dalam hati. Hue.
Sudah sesering apa melakukan sebuah introspeksi diri, sudah
sesering apa menilik pesan Allah dari musibah kecil yang dialami, sudah sedalam
apa mengenal kalamullah, sudah sejauh apa mengenal kisah para nabi, sudah
serutin apa muraja’ah, sudah sesemangat apa untuk menggarap sebuah kerja tim,
sudah sekreatif apa menguntai kata, kapan terakhir kali begitu semangat untuk
belajar mendalami agama rahmat untuk seluruh alam ini?
Salut sama Rifky Maulana dan tim, runtutan agenda yang
disusun luar biasa berbobot huhu saya terharu loh.
Ada banyak semangat di sini. Ada banyak mimpi. Ada optimis bahwa
sebenarnya carut marut negeri ini tengah menuju akhir waktunya. Jika kita
temukan adik-adik saat ini banyak memelihara kata-kata yang kurang pantas,
kerjanya main game dan gawai saja,
lagu yang disenandungkan bukan umurnya, dan seterusnya, bersamaan dengan itu
(percayalah dan yakinilah) ada adik-adik yang tamat shirah nabi-nabinya,
hafalannya jelang halaman 604 Qur’an saya, dibacakan ayat terbayang kisah di
baliknya, senandungnya bukan lagu namun shalawat. Perlu diingat, ketika kita
temukan adik-adik kategori awal tadi maka sempatkan sampaikan mana yang lebih
baik dari itu; ada kebaikan lebih ketika menjaga lisan, ada kebaikan lebih
ketika hormat pada orang yang lebih tua, ada pahala berlimpah untuk anak yang
mengenal Rasulnya dan berbakti pada orangtua. Jika ada kesempatan sampaikan,
jika ada mau sempatkan.
Berkah silaturahim itu ada. Menjadi sosok yang dirindu oleh
sosok yang dirindu negeri tentulah amat berarti. Semoga ini langkah kecil yang
membawa rahmat. Semoga kita kembali dibersamakan lain waktu!
Barakallahufiikum :)
#olimpiadetaqwa
#30harikenaiqob
#karenakitakeluarga
#30harikenaiqob
#karenakitakeluarga
0 komentar