Baik

Mei 22, 2019


bismillaahirrahmaanirrahiim.



Wa maa taufiiqi illa billah.

Kebaikan itu datang hanya dari Allaah dan hanya atas izin-Nya. Apa yang baik menurut kita belum tentu baik bagi Allaah. Allaah Maha Mengetahui dan kita sama sekali tidak tahu apa-apa.
Definisi baik dalam kehidupan ini bahkan seringkali berbeda-beda. Mungkin bisa sama setelah akhirnya sudut pandang kolektif yang memutuskan. Maka lahirlah tatakrama, budi pekerti, dan sejenisnya. Tidak selamanya baik itu relatif dan tidak selamanya seabstrak itu. Namun di sini yang digarisbawahi bukan ‘apakah ini baik dan itu buruk?’, tapi bagaimana diri ini memperjuangkan apa yang baginya baik dan tidak merasa benar sendiri.

Hari ini mungkin ada banyak opini berseliweran, mana yang baik dan mana yang tidak menjadi amat membingungkan. Banyak yang (merasa) tahu kemudian berangkat memperjuangkan sesuatu. Banyak juga yang mengaku belum tahu namun berangkat juga memperjuangkan sesuatu. Berangkat dalam langkah jasadi, fikri, atau qalbi, bisa jadi ‘kan? Mendukung satu hal dan menolak hal lainnya. Jika dirasa memang itu benar, selamat berjuang. Disayangkan ketika orientasi saat melangkah tahu-tahu berbelok dan akhirnya dirasa tidak baik dari segi sudut pandang kolektif.

Serang personal rasanya ngga banget. Menarik kesimpulan dari langkah yang dilakukan oknum juga rada gimana gitu. Kebenaran jadi korban, yang baik jadi blur, padahal mungkin banyak sekali orang berpikiran jernih dan berhati bersih yang sudah mengambil langkah tepat tapi akhirnya tersamarkan asap dari yang tetiba bakar-bakar di tengah jalan.

Balik lagi ke kalimat awal, kebaikan itu datang hanya dari Allaah dan hanya atas izin-Nya. Garis bawahnya ada di ‘sudah sebanyak apa kita memohon ditunjuki kebenaran dan hal-hal baik sama Allaah’, jika memang sudah merasa memegang hal baik lantas sudah mengambil langkah baik apa untuk akhirnya ketika ditanya “Kamu udah ngapain di dunia?”, tidak perlu menggelepar kebingungan.

Kebaikan itu datang dari Allaah, dengan atau tanpa langkah yang kita ambil. Berhubung kita yang butuh, mari andil dalam hal baik itu. Ingat dulu untuk minta petunjuk sama Allaah.




Sepertinya  main hujat dan menjatuhkan harga diri sesama Muslim itu kayanya ngga baik, ya tidak? Mari beristighfar bersama. Ngga bagus juga keseringan menghina negeri sendiri apalagi sampai lupa doakan kedamaian untuknya.

Wa maa taufiiqi illa billah.

You Might Also Like

0 komentar