bismillaahirrahmaanirrahiim.
Wa maa taufiiqi illa billah.
Kebaikan itu datang hanya dari Allaah dan hanya atas
izin-Nya. Apa yang baik menurut kita belum tentu baik bagi Allaah. Allaah Maha
Mengetahui dan kita sama sekali tidak tahu apa-apa.
Definisi baik dalam kehidupan ini bahkan seringkali
berbeda-beda. Mungkin bisa sama setelah akhirnya sudut pandang kolektif yang
memutuskan. Maka lahirlah tatakrama, budi pekerti, dan sejenisnya. Tidak selamanya
baik itu relatif dan tidak selamanya seabstrak itu. Namun di sini yang
digarisbawahi bukan ‘apakah ini baik dan itu buruk?’, tapi bagaimana diri ini
memperjuangkan apa yang baginya baik dan tidak merasa benar sendiri.
Hari ini mungkin ada banyak opini berseliweran, mana yang
baik dan mana yang tidak menjadi amat membingungkan. Banyak yang (merasa) tahu
kemudian berangkat memperjuangkan sesuatu. Banyak juga yang mengaku belum tahu
namun berangkat juga memperjuangkan sesuatu. Berangkat dalam langkah jasadi,
fikri, atau qalbi, bisa jadi ‘kan? Mendukung satu hal dan menolak hal lainnya. Jika
dirasa memang itu benar, selamat berjuang. Disayangkan ketika orientasi saat
melangkah tahu-tahu berbelok dan akhirnya dirasa tidak baik dari segi
sudut pandang kolektif.
Serang personal rasanya ngga banget. Menarik kesimpulan
dari langkah yang dilakukan oknum juga rada gimana gitu. Kebenaran jadi
korban, yang baik jadi blur, padahal mungkin banyak sekali orang berpikiran
jernih dan berhati bersih yang sudah mengambil langkah tepat tapi
akhirnya tersamarkan asap dari yang tetiba bakar-bakar di tengah jalan.
Balik lagi ke kalimat awal, kebaikan itu datang hanya dari
Allaah dan hanya atas izin-Nya. Garis bawahnya ada di ‘sudah sebanyak apa kita
memohon ditunjuki kebenaran dan hal-hal baik sama Allaah’, jika memang
sudah merasa memegang hal baik lantas sudah mengambil langkah baik apa
untuk akhirnya ketika ditanya “Kamu udah ngapain di dunia?”, tidak perlu
menggelepar kebingungan.
Kebaikan itu datang dari Allaah, dengan atau tanpa langkah
yang kita ambil. Berhubung kita yang butuh, mari andil dalam hal baik itu.
Ingat dulu untuk minta petunjuk sama Allaah.
Sepertinya main hujat
dan menjatuhkan harga diri sesama Muslim itu kayanya ngga baik, ya tidak? Mari beristighfar bersama. Ngga bagus juga keseringan menghina negeri sendiri
apalagi sampai lupa doakan kedamaian untuknya.
Wa maa taufiiqi illa billah.