Langit
Januari 07, 2019
bismillaahirrahmaanirrahiim.
Cerah sekali siang ini, Kawan. Atau terik panas membakar? Bergantung pada bagaimana kamu hendak menarik arti ketika ditanya bagaimana mikroklimat kali ini. Tanpa mendongak pun kamu bisa melihat sang lazuardi sedang menyantap permen kapas.
Eh, serius. Awan-awan putih itu seperti ditelan, setidaknya kelihatan di lampu merah ketiga. Suhu di sekitar kami sedang panas, mungkin banyak yang mengeluh karena dirinya jadi berpeluh. Tapi barusan ada yang nyeletuk, kalau panas jadi makin banyak air yang menguap, terus jadi permen kapas rasa original. Lama-lama, kalau kebanyakan kapasnya dia jadi kelabu. Rasa oreo?
Masih penasaran kenapa awan yang kebanyakan air jadinya abu-abu.
Barangkali kita mengeluh di satu saat, tapi di sesaat setelahnya alhamdulillah bunyinya allahumma shayyiban naafi'an.
Sebetulnya Bandung saat ini sedang membingungkan kami warga Cibiru. Ketika berdiam di bawah bayang, rasa-rasanya ingin deh menelusup lagi ke balik selimut. Tiris. Tapi ketika bermotor ke jalan raya, panasnyaa alhamdulillah. Lagi, angin saat ini sedang banyak menyampaikan curhat, sepertinya perasaannya sedang berkecamuk. Mungkin gereget, melihat saya di sini banyak maunya, pengen mencapai ini itu, tapi diem-diem aja.
Rasanya langit dan uap-uap air saja selalu sibuk, memikirkan baiknya manusia di bawah ini diapain. Kalau dikasih gerimis, dikasih deras, dikasi badai, gimana syukurnya gimana refleksinya gimana munajatnya. Ngaruhkah? Mestinya iya karena apa-apa di sekitar kita Allah kirim sebagai peringatan dan pengingat.
Cuma kadang kurang peka kitanya, ngeluh mulu, alhamdulillah 'alaa kulli haal jadi ngga berlaku.
Kalau kitanya bandel-bandel aja, langit dan uap-uap air itu was-was ngga ya? Allah 'kan mau kita makin ingat. Apakah langit dan uap-uap air itu pernah merasa gagal?
Tapi kayanya ngga masalah sih, karena hasil tetap gimana Allah. Langit dan hujan telah dan akan selalu melaksanakan tugasnya dengan baik.
Tinggal kitanya?
Apakah tulisan saya aneh?
Sepertinya ini #2. Sudah lama ditulis, postingnya tertunda terus.
0 komentar