Mengapa Islam Benar?
Juni 05, 2018
bismillaahirrahmaanirrahiim.
"Kenapa Islam benar, Bah?"
"Ini siapa yang nanya? Mau pakai pendekatan apa?"
"Hmm yang nanya yang sedang mencari kebenaran, Bah,"
"Gini.."
---
Jadi ini adalah pertanyaan seorang adik tingkat, yang tengah mencari hakikat kehidupan. Agak bingung saya, teman mempertemukan dia dengan saya yang.. akumah apa atuh :( tapi ya bismillah kami sedikit banyak mengobrol.
Sampai pada satu titik dimana saya bertanya apa lagi yang masih membuat dirinya penasaran.
"Kenapa Islam adalah agama yang benar, Kak?"
Hmmmmmm.. Saya tau sih Islam teh benar tapi gimana jelasinnya yak. Alhamdulillahnya adalah pertanyaan tersebut diutarakan lewat chat, jadi saya bilang saya akan membalas ketika sudah luang. Saat itu dia memang tau kalau saya sedang ada kumpul.
Hmm bingung wkwkwk yaaAllah ini pertanyaan dasar tapi kok..
Bingung ngga bingung ngga? Tenang, tenang, walaupun bingung, memang tidak semua hal mudah diungkapkan dengan kata-kata. Atau mungkin ini menggerakkan kita untuk lebih banyak bertanya dan membacaa.
---
Nalar
Sekarang kita coba lihat ini, hape ya. Hape tercanggih bisa apa aja? Pasti bisa lah ya menyebutkan spesifikasinya. Ada ini, itu, dan banyak lagi. Hebat banget 'kan ya yang buat. Butuh berapa tahun untuk mengembangkan hape sampai secanggih ini? Bertahun lamanya. Walaupun begitu, berarti otak manusia keren.
Otak manusia keren, yang buatnya siapa?
Pasti ada.
Ini nalar manusia. Otak-otak manusia ada yang menciptakan. Nalar alam semesta ini mengatakan bahwa seluruh alam ada Yang Menciptakan.
Al-Qur'an menyatakan bahwa alam semesta ada Yang Menciptakan. Pas 'kan?
Apakah ini kebetulan? Nalar alam semesta ini menyatakan sedemikian baanyaknya fakta yang 'kebetulan' sama dengan konsep yang Islam bawa. akta-fakta ini induktif, merujuk pasa satu konsep. Bagaimana bisa meragu?
Fitrah manusia ini akan sampai pada konsep yang sesuai dengan apa yang Islam kenalkan. Seluruh manusia akan mengiyakan ini, jika dan hanya jika pikiran. logika yang ditanya mau jujur.
Ini adalah apa yang al-Qur'an bawakan. Namun perlu diketahui, walaupun wahyu belum turun, kita masih tetap bisa sampai pada Tuhan. Inilah yang dikatakan agama fitrah. Mau bagaimanapun, alam semesta akan menunjukkan kebesaran Penciptanya.
Hati
Mau jujurkah? Pernahkah mengalami masa kritis dalam hidup? Minta tolong ke siapa, apakah terpuaskan?
Islam mengenalkan Tuhan yang tidak pernah bersedih.
Islam membuatmu mengenal dirimu sendiri. Hati ini kemudian menjadi alat uji bagaimana kita mengenal Allah. Allah mampu melapangkan dada manusia. Memberi ketenangan. Tidak kasat mata? Apakah itu masalah? Telah tampak fakta-fakta di sekitar yang menunjukkan keberadaan, kebesaran Allah. Tuhan 'lain' yang dapat dilihat wujudnya saat ini, bagaimana bukti bahwa Tuhan itu Mahaadil untuk semua manusia di seluruh zaman jika baru 'dibentuk' di pertengahan masa keberadaan manusia.
Capeknya hidup bukan berarti karena Allah tidak memberi pertolongan. Kenali dahulu Tuhanmu.
Teknologi tercanggih masa kini, tentang makhluk hidup mungkin ada pada gene editing, atau kloning untuk 'menciptakan' makhluk hidup. Namun semua yang dilakukan ini bergantung pada apa yang sudah ada. Apa yang sudah ada siapa Yang Mencipta?
Saat ini, manusia yang mengembangkan teknologi ini seperti anak-anak yang bisa membuat 36 warna dari 12 warna cat air, anak berbakat. Mengombinasikan, mengubah, dari apa yang sudah ada. Manusia memang Allah ciptakan memiliki bakat. Analogi pas dan sederhana, hanya mungkin berbeda tingkatan, garapan, bidang, dan usia. Bukan berarti merendahkan usaha yang dilakukan para peneliti, ilmuwan, ahli, namun mengenal bahwa manusia sungguh hebat hendaknya membuat kita semakin yakin bahwa Allah Mahahebat.
Semakin kita mengenal diri, semakin kita mengenal Allah itu nyata adanya.
Tidak perlu memunculkan dalil untuk menjawab ini rupanya. Nyatanya alam semesta ini merupakan salah satu bentuk dalil, menunjukkan bahwa Islam memang agama yang fitrah.
Agama yang benar adalah yang memberi ketenangan pada hati dan pikiran, itupun jika hati dan pikirannya hendak dibawa jujur.
Sudahkah kau temukan ini dalam Islam?
---
Saya belum habis-habis baca Ayat-Ayat Semesta tulisan Pak Gus Pur. Namun dari dialog buka puasa di meja makan ini saya menyadari bahwa semesta memang sebentuk ayat. Trensains harus jadi nih semangat IAG.
Ceritanya saya mula-mula tanya ke Ummi, terus Ummi bilang tanya Abah. Orang yang mencari kebenaran perlu dipertemukan dengan orang yang tepat karena manusia banyak kurang lebihnya masing-masing, termasuk pada pengemasan kata-kata dan keluasan wawasan pendekatan untuk menjawab pertanyaan.
Saya jadi mikir, ini kalau nanti anakku bertanya hal serupa karena ada pertanyaan dari adik tingkatnya yang sedang mencari kebenaran, aku kudu piye wkwk.
Segala puji bagi Allah yang memberi Fathya Abah dan Ummi yang keren banget.
#olimpiadetaqwa
#30haarikenaiqob
#karenakitakeluarga
0 komentar