Etika dan Moral

September 11, 2017



bismillaahirrahmaanirrahim.

Mungkin suatu ketika kita dengar kalimat "Heei jaga etikanya dong."
Atau atau, "Kok dia moralnya kurang sih".
Wah pertanda kurang baik loh ini. Waspadalah karena berarti ada kondisi yang perluu diperbaiki.

Dimulai dari pengertian etika dulu nih. Apa bedanya dengan moral? Apakah keduanya berkaitan?

Moral adalah nilai yang dipahami oleh lingkungan sebagai sesuatu yang dipandang benar dan sesuai dengan nilai kemanusiaan. Etika adalah kajian mengenai moral itu sendiri. Maksudnya adalah mengenai bentuk perwujudan konkrit dari moral itu sendiri, bagaimana implementasi dari nilai moral yang adaa.

Abstrak? Ngga kok insyaaAllah.

Seperti contoh,  nilai moralnya adalah hormat pada yang lebih tua. Realisasi dari poin tadi adalah berbicara sopan dan merendahkan suara. Nah itu dinamakan etika.

Dipahami? Yaa bolehlah koreksinya kalau salah di bit.ly/shaffabutuhdiingatkan afau pm lewat sosmed yang ada hehehe.

Kemudian,  bagaimana kondisi perwujudan moral di masa kini. Kasusnya kali ini ada di kampus *** dengan jumlah responden pada kisaran angka 20an. Studinya adalah pengalaman menyontek!
Sepuluh persen responden menyatakan bahwa mereka tidak pernah mencontek. Berarti sisanya?
Ya begitulah realitanya.  Banyak yang mengakui bahwa dirinya pernah mencontek.  Terlepas dari bagaimana batasan mencontek,  apakah sebagai 'referensi', mencocokkan tugas pribadi dengan tugas kawan, atau sampai menyalin 'plek' kopi paste pol.

Para pemain skenario kehidupan ini,  apakah menyadari apa yang sebenarnya mereka lakukan?

"Buruk. Tapi gimana ya kalau kepepet dan emang anaknya sukarela hahaha"
"Duh gabagus sih.  Soalnya bikin males mikir.  Ntar gedenya mental koruptor itu". Na'udzubillah.

Nah. Sebetulnya para pemain peran ini menyadari bahwa alur skenario yang mereka lakukan adalah tidak baik alias tidak ber.. etika atau moral ya wkwk

Yaa pokoknya sebetulnya apa yang menurut ia baik belum tentu (semudah itu)  ia wujudkan. Dan belum tentu apa yang ia lakukan adalah yang menurutnya baik. Terlepas dari masuk kriteria moralkan atau etikakah kasus ini,  namun perlu ada titik yang dibenahi ketika hendak menuntaskan sesuatu sesuai apa yang diyakini baik.

Diyakini.
Relatif ya wkwk.
Ketika kasusnya sang pemain memahami jika mencontek adalah hal yang kurang baik, ia telah mendalami nilai moral dengan baik. Namun mungkin di poin etika,  ia masih butuh banyak belajar.

Selama masih ada umur dan kesempatan,  kemampuan untuk memahami baik buruk kondisi zaman, sungguh amatlah baik untuk membiasakan diri dengan apa yang menurut hati baik. Dan mari pastikan kalau hati kita selalu pantas untuk ditanya :)

You Might Also Like

0 komentar