Komunikasi

Agustus 24, 2017

bismillaahirrahmaanirrahiim.

يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَىٰ وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ
Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.  
- QS. al-Hujurat: 13

Dari matamu, dari bicaramu, dari dengarmu, dari gerakmu, atau mungkin dari hatimu, semua bermula.

Bicara apa kita kali ini?
Tentang perintah-Nya. Tentang apa yang kita lakukan sejak ruh kita ditiupkan bahkan hingga ruh kita terpisah dari jasadnya.

Komunikasi, Kawan.

komunikasi/ko·mu·ni·ka·si/ n 1 pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami; hubungan; kontak; 2 perhubungan;
-- dua arah komunikasi yang komunikan dan komunikatornya dalam satu saat bergantian memberikan informasi; 
-- formal komunikasi yang memperhitungkan tingkat ketepatan, keringkasan, dan kecepatan komunikasi; 
-- massa Kom penyebaran informasi yang dilakukan oleh suatu kelompok sosial tertentu kepada pendengar atau khalayak yang heterogen serta tersebar di mana-mana; 
-- sosial komunikasi antarkelompok sosial dalam masyarakat

Sejak diri kita masih ada dalam buaian ibunda, kita sudah berkomunikasi, Kawan. Dengan ibuu. Mungkin juga orang-orang lain pun ada yang mengajak ngobrol namun rasanya masih searah saja. Sering 'kan, menemukan orang mengajak ngobrol perut seorang ibu? Hehe.

Heihei bahkan sebelum ruh kita ditiupkan ke jasad, kita sudah berkomunikasi dengan Allah. 

وَإِذْ أَخَذَ رَبُّكَ مِنْ بَنِي آدَمَ مِنْ ظُهُورِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَأَشْهَدَهُمْ عَلَىٰ أَنْفُسِهِمْ أَلَسْتُ بِرَبِّكُمْ ۖ قَالُوا بَلَىٰ ۛ شَهِدْنَا ۛ أَنْ تَقُولُوا يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِنَّا كُنَّا عَنْ هَٰذَا غَافِلِينَ
Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)"
- QS. al-A'raaf: 172

Komunikasi adalah tanda kehidupan terlepas sedang di alam mana ruh kita sedang beraktivitas. Tidak ada persyaratan selain penerima, pengirim, dan pesan yang akan disampaikan. Dan tentunya tidak ada batasan haruskah pesan tersebut bisa didengar, dilihat, atau terindera oleh panca indera yang kita tahu.

Adalah komunikasi hati. Dimana bentuknya tidak kasatmata, namun sangat berarti. Entah dalam ikatan orang tua dengan anaknya, seseorang dengan saudara kembarnya, dan mungkin yang terinti adalah antara seorang hamba dengan Tuhannya. Karena dari sanalah diri ini bisa terus berjalan menjalani kehidupan pada koridor yang semestinya.

Mengapa komunikasi penting? Terutarakan di atas, komunikasi tanda kehidupan, komunikasi adalah saling mengisi, dan komunikasi memastikan fungsi kita (sebagai khalifah) di dunia ini berjalan sebagaimana mestinya.

Bagaimana? Sekilas pendapat saja sih hehe.

---

Alhamdulillaah semester 5 ini saya dipertemukan dengan Bapak Wardono di sesi perkuliahan Teknik Komunikasi Ilmiah. Sebetulnya saya mahasiswa yang masih sit in class -_- Jadi kepada Bapak Wardono, punten Pak bantu saya supaya dapet seat nanti ketika PRS hehe karena saya senang sekali menulis Pak.  
Senang menulis, tapi belum ahli. Hmm.
Ya intinya, saya berharap di perkuliahan kali ini saya bisa banyak belajar mengenai apapun. Saya lebih berharap mendapat pelajaran seperti pengendalian diri di kelas, kreativitas, cara mengajar, dan lainnyaa.
Tapi katanya berhubung kita tidak boleh berharap pada manusia, jadi saya ada harapan cadangan (?)
Saya berharap bisa memberikan 'sesuatu' di perkuliahan ini, entah untuk Bapak dosen, teman-teman, maupun yang lainnya. Catatan: Shaffa selalu butuh diingatkan, jadi ingatkan Shaffa untuk bisa 'berarti'. Yey.

Jadi, setelah ini blog Shaffa akan diselipi dengan tulisan-tulisan dalam rangka TKI. Nantikan ya pemirsa. Semoga nanti tulisan kita bisa tembus media cetak dan dijamin dapet A oleh Bapak Wardonoo~
aaamiin yaaAllah hehe.

Masih mencari gaya menulis jadi maafkan sering tidak jelas.

Semangaat bismillaah :)


Rujukan:
https://kbbi.web.id/komunikasi


You Might Also Like

0 komentar