Prasangka

Juli 03, 2014

Ini mudah-mudahan inspiratif, menyadarkan kita semua atas sebuah keyakinan yang pasti.

Ayah dan Ibu pergi belanja ke sebuah pusat perbelanjaan. Kebetulan, waktu itu malam hari. Jadi, otomatis, selesai belanja juga malam hari (iyalah ._.). Sampai di rumah, biasanya Ibu mengecek barang belajaan dan uang yang ada di dompet, "Cocok ngga ya?". Tapi, kali ini, berhubung malam hari, jadi Ibu langsung istirahat.
     "Besok aja kali ya, ngeceknya." pikir Ibu.

Keesokan harinya, Ibu mengecek bawaan semalam.
     "Astaghfirullahal'adziim. Dompetnya ngga ada. Astaghfirullaaah.." Ibu kaget. Jelas. Siapa sangka penundaan semalam ternyata memberikan kabar yang lain dari biasanya. Ibu segera memberitahu Ayah.
     "Mudah-mudahan ditemuin ya, Yah, sama tukang parkir di sana. Diamankan." ujar Ibu.
     "Tapi kecil kemungkinannya, Bu." timpal Ayah.
     "Ya bisa jadi tukang parkirnya lihat KTP Ibu, terus ngembaliin gitu, Yah."
     "Uang di dalem dompetnya besar, Bu. Itu juga kalo yang nemunya mau nyari pemilik dompet itu." Setelah itu Ibu dan Ayah pergi ke pusat perbelanjaan yang kemarin dikunjungi. Berusaha mencari dompet yang hilang. Setelah beberapa lama mencari, hasilnya ternyata mengecewakan.
     "Yaudah, mungkin bukan rezekinya ya, Bu." ujar Ayah menghibur Ibu. Keduanya sama-sama memutuskan untuk mencoba mengikhlaskan.

Keesokan harinya lagi, pagi hari, sebelum Ayah pergi ke kantor.
     "Yah, coba nanti kalau lewat ke sana, Ayah tanya ke tukang parkir yang di sana ya, Yah. Lihat dompet Ibu ngga." Ternyata Ibu masih yakin dompetnya masih terselamatkan.
     "Kecil kemungkinannya, Bu."
     "Dicoba dulu, Yah."
     "Insya Allah deh, ya, kalau sempat. Assalamualaikum.." Ayah pun berangkat.

Siang harinya.
Bel rumah berbunyi. Ibu membukakan pintu.
     "Maaf, ini dengan rumah Ibu Fulanah?" tanya sang tamu.
     "Betul. Ada apa ya?"
     "Ibu, maaf, ini dompet yang kemarin terjatuh di tempat parkir pusat perbelanjaan. Kemarin saya tunggu sampai pusat perbelanjaanya tutup, siapa tahu Ibu mencari. Ternyata tidak ada yang datang. Akhirnya hari ini saya mencari rumah Ibu, ini KTP Ibu."



Rasanya ga perlu dilanjutin buat takjub. Subhanallaaaah. Ini nyata bangetngetnget. Alhamdulillah, ternyata masih ada tukang parkir yang berhati mulia di tengah zaman yang 'memprihatinkan' ini. Coba, siapa yang masih meragukan firman Allah,
"Allah itu sesuai prasangka hamba-Nya"
silahkan berpikir kembali. Nyatanya, alhamdulillah, prasangka Ibu di atas sangat kuat dan ga sia-sia sama sekali.

Dan kejadian ini, yang menakjubkan, ada di sekelilingku :3

You Might Also Like

0 komentar