bismillaahirrahmaanirrahiim.
Alhamdulillah. MaasyaAllah wa tabaarakallah. Adalah kami yang Allah berikan kesempatan untuk menikmati momen-momen berarti dan perpisahan nan manis. Pas banget waktu misahnya, kalau kata Teh Derin sih pas lagi sayang-sayangnya.
Tidak apa. Allah selalu tau apa yang terbaik buat kita, maka dari itu semengesankan itu akhirnya. Ya 'kan?
Apakah H+2 ini baru diposting terhitung terlambat? Soalnya kalau di saya masih kerasa banget vibes-nya hehe.
Tentang kami yang terhubung dalam sebuah bentuk pengabdian di tempat yang terpisah. Terhubung tapi terpisah, gimana? Terhubung dalam jalinan Beasiswa Aktivis Salman 2018, terpisah dalam ranah aktivitas masing-masing. Terhubung setidaknya sebulan sekali dalam pembinaan, terpisah karena kami dari 5 region berbeda; Bandung, Jakarta, Surabaya, Semarang, dan Yogyakarta,
Kami dikumpulkan di Februari 2018, dengan jaket biru-krem diawali dengan duduk-berdiri-duduk-berdiri gladi biar bagus pengantar Indonesia Rayanya kompak. Kami berseratus tiga belas (Benarkah? Segitu?) (Maaf Teh Derin sampe sekarang angka-angkaan ini tidak menempel huhu) mendapat doktrinasi mencari kebaikan, memberi kebaikan, dan menjadi leading figure masa depan.
Diksinya doktrinasi, pengen aja wkwk ini konotasi positif.
DIpertemukan dengan sosok-sosok hebat maasyaAllah, diberikan kesempatan dan Allah mampukan menjadi sosok di balik sebuah organisasi, komunitas, keluarga, dan lainnya. Inspiring people yang saya susah banget hapal namanya huhu (sebuah pengakuan). Sebulan sekali sebetulnya cukup, tapi di agenda pembinaan yang memberi kesempatan untuk lebih mengenal banyak, saya izin KP. Makanya ketika di perpisahan kemarin bisa bertemu kembali, seneng banget karena bisa cocokin "Wah bener namanya ini".
Pas keuji kenal semua akhwatnya, eh itu ternyata di momen perpisahan. 'Kan, gemes wkwk.
Kata Kang Kamal Muzakki, Rumah Amal Salman, Beasiswa Aktivis Salman 2018 ini adalah bidan. Adalah ummat, yang membutuhkan pertolongan. Kemudian lahirlah kami, yang pada waktunya tentu perlu dikembalikan kepada ummat usai persalinan. Bayi-bayi ini dipersilakan berkelana, berkompetisi dan berkolaborasi dengan bayi-bayi lainnya.
Walau ada beberapa yang prematur, namun potensi jalan yang akan ditempuh adalah satu bukan tidak mungkin 'kan?
Terimakasih semua pembelajarannya, momennya, tawanya, recehnya, intimidasinya, kesan pesan di logbooknya, stiker predikatnya, semuanya. Terimakasih dan salut tertinggi untuk rekan-rekan Beasiswa Aktivis Salman 2018. Tentunya juga terimakasih untuk RAS yang mengumpulkan kami dalam keluarga ini. Saya bisa menata dan mereview berkala apa yang saya lakukan di ranah fokus aktivitas, pentingnya memikirkan kontribusi untuk ummat, malu ketika diri ini berdiam sejenak dalam kesiaan, dan jati diri saya yang lain juga dipaksa keluar (?).
Yak sebetulnya saya speechless wkwk makanya isi paragraf-paragraf ini random. Mau ceritain semua eh pengennya detail banget, mau ngerangkum, rasanya belum bisa menggambarkan. Yauda gini maaf ya pembaca. Mungkin review mata agenda atau momen tertentu bisa dibuat di postingan terpisah. Bisa jadi review materi, atau proyekan BAS untuk Guru kemarin?
Pokoknya ketika berada di dalam suatu tempat, adalah piihan untuk menentukan sebanyak apa hikmah yang hendak diserap. Sebanyak apa pembelajaran yang jadi bekal kehidupan. Sebanyak apa kesyukuran yang dipanjatkan hingga akhirnya menentukan kadar kebahagiaan yang dirasa.
Adalahsebuah banyak kesyukuran mendalam juga, mendapati Kang Agis memohon izin untuk tetap mengingatkan kami sebagai seorang kakak, walaupun sistem secara resmi telah melepas kewajiban tersebut. Mendalam banget geng asli :( Seberarti itu punya sosok yang selalu mengingatkan.
Seperti biasa, selalu butuh diingatkan.
Barakallahulakum! Kesyukuran yang amat tinggi yang dilangitkan, amat senang bertemu dengan kalian semua.
See u dalam pembubaran panitia BAS untuk Guru? Atau rapat persiapan reuni? Atau atau lainnya? cc: ketua angkatan abadi Ari Saldi (subscribe YouTube channelnya gaes asli ini mari mudahkan urusan saudara kita) dan wakilnya Razil Ramyan.
barakallah para volunteer, dekorasinya suka banget cokelat soalnya wkwk |
Tidak apa. Allah selalu tau apa yang terbaik buat kita, maka dari itu semengesankan itu akhirnya. Ya 'kan?
Apakah H+2 ini baru diposting terhitung terlambat? Soalnya kalau di saya masih kerasa banget vibes-nya hehe.
Tentang kami yang terhubung dalam sebuah bentuk pengabdian di tempat yang terpisah. Terhubung tapi terpisah, gimana? Terhubung dalam jalinan Beasiswa Aktivis Salman 2018, terpisah dalam ranah aktivitas masing-masing. Terhubung setidaknya sebulan sekali dalam pembinaan, terpisah karena kami dari 5 region berbeda; Bandung, Jakarta, Surabaya, Semarang, dan Yogyakarta,
Kami dikumpulkan di Februari 2018, dengan jaket biru-krem diawali dengan duduk-berdiri-duduk-berdiri gladi biar bagus pengantar Indonesia Rayanya kompak. Kami berseratus tiga belas (Benarkah? Segitu?) (Maaf Teh Derin sampe sekarang angka-angkaan ini tidak menempel huhu) mendapat doktrinasi mencari kebaikan, memberi kebaikan, dan menjadi leading figure masa depan.
Diksinya doktrinasi, pengen aja wkwk ini konotasi positif.
DIpertemukan dengan sosok-sosok hebat maasyaAllah, diberikan kesempatan dan Allah mampukan menjadi sosok di balik sebuah organisasi, komunitas, keluarga, dan lainnya. Inspiring people yang saya susah banget hapal namanya huhu (sebuah pengakuan). Sebulan sekali sebetulnya cukup, tapi di agenda pembinaan yang memberi kesempatan untuk lebih mengenal banyak, saya izin KP. Makanya ketika di perpisahan kemarin bisa bertemu kembali, seneng banget karena bisa cocokin "Wah bener namanya ini".
Pas keuji kenal semua akhwatnya, eh itu ternyata di momen perpisahan. 'Kan, gemes wkwk.
Kata Kang Kamal Muzakki, Rumah Amal Salman, Beasiswa Aktivis Salman 2018 ini adalah bidan. Adalah ummat, yang membutuhkan pertolongan. Kemudian lahirlah kami, yang pada waktunya tentu perlu dikembalikan kepada ummat usai persalinan. Bayi-bayi ini dipersilakan berkelana, berkompetisi dan berkolaborasi dengan bayi-bayi lainnya.
Walau ada beberapa yang prematur, namun potensi jalan yang akan ditempuh adalah satu bukan tidak mungkin 'kan?
katanya ini gaya Leading Figure masa depan. ada foto HDnya ngga ya btw. |
Yak sebetulnya saya speechless wkwk makanya isi paragraf-paragraf ini random. Mau ceritain semua eh pengennya detail banget, mau ngerangkum, rasanya belum bisa menggambarkan. Yauda gini maaf ya pembaca. Mungkin review mata agenda atau momen tertentu bisa dibuat di postingan terpisah. Bisa jadi review materi, atau proyekan BAS untuk Guru kemarin?
Pokoknya ketika berada di dalam suatu tempat, adalah piihan untuk menentukan sebanyak apa hikmah yang hendak diserap. Sebanyak apa pembelajaran yang jadi bekal kehidupan. Sebanyak apa kesyukuran yang dipanjatkan hingga akhirnya menentukan kadar kebahagiaan yang dirasa.
Adalah
Seperti biasa, selalu butuh diingatkan.
Barakallahulakum! Kesyukuran yang amat tinggi yang dilangitkan, amat senang bertemu dengan kalian semua.
See u dalam pembubaran panitia BAS untuk Guru? Atau rapat persiapan reuni? Atau atau lainnya? cc: ketua angkatan abadi Ari Saldi (subscribe YouTube channelnya gaes asli ini mari mudahkan urusan saudara kita) dan wakilnya Razil Ramyan.