Pages

  • Home
  • About
tumblr linkedin

things.

    • Home
    • Gallery
    • About


    bismillaahirrahmaanirrahiim.

    Ini judulnya entah darimana. Tapi saya di sini mau cerita tentang suka duka bermotor (?). Sebetulnya ini kejadian seminggu beberapa waktu lalu. 

    Kalau waktu itu di perkenalan ditanya apa hal yang tidak disenangi dan saya jawabnya macet, polusi,  dan mager; ⅔nya berasal dari perjalanan yang dilalui sehari-harinya. Perjalanan dalam arti betulan a ride ya. Walaupun begitu, dibalik segala sesuatu pasti ada makna untuk dicari, ada hikmah untuk dituai, ada celah untuk bersyukur. 

    Jadi, saya (dulunya) adalah seorang yang lupaan dan ceroboh (kata orang-orang) (dan ya benar). Terutama awal kuliahan, saya mendapat banyak kasus yang berhubungan dengan 1. kunci motor, 2. kunci kosan, 3. kunci loker, 4. kunci lainnya. 
    Mendapati hal ini saya agak mempertanyakan kenapa suatu properti syarat masuk ke dalam sebuah area/ruangan dinamakan kunci. 
    Ga ngaruh ketang. Saya tetep ada kasus dengan benda sejenis itu. 
    Ada yang bilang bahkan Shaffa seperti "Sad" di film Inside Out: melakukan kesalahan terus, udah minta maaf, ngulang lagi, dan seterusnya. He tapi ga separah itu kok geng karena semua ada untuk memberi pelajaran, saya jadi belajar! 

    Solusi permasalahan kunci ada pada memberi gantungan kunci sebesar-besarnya pada kunci Anda. Beri pula penanda/tag bahwa itu milik Anda dan beri kontak Anda kalau-kalau ditemukan orang lain. 
    Simpel he-eh kenapa saya dulu merasa ini problematika yang amat rumit ya. 

    Nah, kemudian terjadi kembali kambuhnya kejadian semacam ini, minggu lalu. 2x7. Dua kali dalam 7 hari. Sebelumnya, saya sudah amat sembuh dalam waktu yang cukup lama dari sebuah fenomena bernama "kehilangan tiket parkir". Tapi entah kenapa kembali. Mungkin saya harus lebih banyak dzikir. 
    Ada yang menarik dari sebuah tiket parkir yang berupa sebuah kertas persegi kecil tipis dengan garis-garis hitam barkode yang keluar dari sebuah mesin ketika dipencet sebuah tombolnya, bersamaan dengan sambutan nyaring dari sananya "Selamat datang, ambil tiket parkir Anda, silahkan masuk" yang jarang utuh terdengar karena orang selanjutnya sudah kembali mencet tombolnya. Begjtu seterusnya. 

    Intinya ia adalah hanya sebentuk kertas. Namun memiliki nilai dan muatan yang cukup besar bernama amanah. 

    Bicara amanah, ia belum tentu kasat mata. Jikapun ya, belum tentu besar ukurannya dan menggambarkan betapa beratnya ia. Seperti tiket parkir, kecil dan mudah renyek begitu bisa berharga duaribu sehari bahkan duabelas ribu + STNK jika hilang :((

    ...duabelas ribu + STNK jika hilang :((

    Amanah dalam bentuk persegi kecil itupun sebegitu bernilai karena orang-orang percaya. 
    Orang-orang percaya itu adalah syarat untukmu parkir, syarat untukmu keluar parkiran, dan menjaganya berarti menyelamatkanmu. 
    Dan itu baru sebuah tiket parkir. Bagaimana bahasan tentang perkuliahan, akademik, organisasi, uang, keluarga, hidup, mati?
    Hidup ini fana dan senda gurau, tapi semuanya adalah amanah..

    Lahirmu bermula dari amanah. Allah karuniakan pada rahim Ummi-mu, kemudian syukur terpanjatkan alhamdulillah yaaRabb berarti Engkau telah percaya pada hamba-Mu ini. Merawat dan mendidik seorang anak untuk siap menerima amanah pun amanah. Ya?
    Kemudian matimu pun amanah. Mengenai seperti apa kondisimu nanti saat Izrail menyapa. Apa yang kau bawa. Apa kesaksianmu saat ditanya. Dan sedemikian banyaknya pertanggungjawaban atas apa yang dilakukan.

    Tanggungan lahir ke bumi Allah dan akhirat setelahnya tidaklah sama sekali ringan. Jika saja teman-teman berujar "barakallah wa innalillah, semoga amanah ya," ketika dirimu mendapatkan sebuah amanah dan rasanya sedemikian berat kala itu, bersyukurlah selagi dirimu masih bisa merasakan bahwa sebuah amanah tak pernah ringan. Juga beristighfarlah, mengapa dirimu baru rasakan pundakmu terasa seberat itu padahal amanahmu di muka bumi ini sudah tercatat track record-nya sejak setidaknya akil baligh datang. Dan rasanya mungkin sering sekali lupa kiprahnya dahulu mengalir begitu saja tanpa sadar bahwa yang dijejak adalah amanah.

    Amanah. Aman? Ah. 
    Ah :( bahkan rasanya memilih untuk tidak ditanya.

    Ketika orang percaya bahwa kertas kecil itu adalah amanah, begitupun amanah yang disampirkan ke pundakmu; ada karena sebuah kepercayaan. Ketika kertas kecil itu ada harganya, bagaimana dengan yang tak kasat mata ya. Bagaimana dengan yang mungkin baru terlihat ketika dituliskan dalam kolom riwayat organisasi dalam cv saja. Itupun baru terlihat, bukan terasa. Tiket parkir baru terasa berharganya ketika hilang, bukan jadi acuan jika ingin merasakan berharganya amanah lainnya harus kehilangan dahulu 'kan ya..

    Semakin menyadari bahwa amanah merupakan suatu yang berharga menandakan penghargaanmu terhadap kepercayaan. Kesadaran akan harga yang tak terbilang seyogyanya tidak membuatmu berdiam dan bermalas diri bukan? Karena hidup adalah amanah, matipun amanah. 

    Beruntunglah jika menemukan celah untuk bermalas; benarkah ada? Manusia memang senang merekayasa dan membuat-buat. 

    YaaRabbana, ampuni kami yang banyak lalai.

    polognya panjang, lama-lama speechless sendiri...................

    Continue Reading

    bismillaahirrahmaanirrahiim


    Adalah sebuah kesyukuran mengingat ada beberapa momen di Indonesia yang mengajak kita semua untuk berdiam sejenak, memanggil kembali ingatan, mengenang jasa-jasa orang yang telah lalu hingga yang ada di sekitar kita. Bukan untuk terbuai dalam lamunan, namun untuk senantiasa bersyukur. Betapa Mahabaik Allah SWT. mencipta dinamika kehidupan ini untuk diambil pelajarannya.

    Lur, bicara tentang orang keren dan momen-momen yang ditandai di kalender Masehi, kayaknya Dulur semua sudah banyak membaca tulisan tentang Kartini berseliweran dimana-mana. Ada banyak sekali versi; mengenalkan sosok bernama Raden Ajeng Kartini yang merupakan salah satu pahlawan perempuan Indonesia secara langsung, mengenalkan pejuang-pejuang perempuan lainnya yang jarang terdengar namun sepak terjangnya maasyaAllah, mengupas kisah shahabiyah yang tentunya menjadi teladan bagi kita, atau mungkin berkisah tentang ibunda tercinta yang selalu menguntai doa terbaik untuk anak-anaknya.

    Ketika Ummul Khadijah binti Khuwailid menjadi sosok perempuan yang sukses berniaga, sepantasnya kita para perempuan memiliki manajemen sebaik beliau. Ketika Fathimah binti Rasulullah menjadi sosok yang setia mendampingi perjuangan hinga medan perang, sepantasnya kita para perempuan tidak terpikir untuk bermalas. Ketika Rohana Kudus, Rahmah el-Yunusiyah, dan banyak lagi tokoh lainnya yang telah memperjuangkan pendidikan untuk para perempuan dan tak lupa akan ketaatannya pada Allah SWT., sepantasnya kita para perempuan untuk selalu mendekat pada-Nya dan menebar manfaat karena-Nya pula.

    Lur, betapa banyak pelajaran yang bisa kita petik ‘kan. Contoh di atas hanya sebagian keciil yang mestinya menggerakkan (tidak hanya) setiap perempuan untuk bersemangat. SEMANGAT UNTUK PARA (calon) IBU PERADABAN!

    Setiap orang punya sosok Kartini masing-masing, ya ‘kan Lur? Maka kepada setiap perempuan yang sedang (dan sudah, atau mungkin akan? (ahlan wa sahlan yang SNMPTN)) menimba ilmu di Kampus Gajah ini, kepada setiap perempuan yang memiliki jiwa semangat menebar manfaat, kepada setiap perempuan di seluruh penjuru dunia yang nafasnya adalah perjuangan menjadi lebih baik, membaikkan sekitar, dan membaikkan dunia, GAMAIS ITB ucapkan barakallahulahunna, semoga Allah selalu rahmati langkahnya~

    Continue Reading


    bismillaahirrahmaanirrahiim

    Helaan napas terkadang memberi makna harap ada beban yang terangkat, sadar tidak sadar. Manusia memiliki tanggungannya masing-masing, pada kadarnya masing-masing, untuk diiringi dengan usaha masing-masing. Yang kutahu, dalam setiap satunya belum tentu tiada irisan dengan milik yang lainnya. Bisa saja ini adalah tanggungan bersama, atau bahkan tanggungan seluruhnya hanya saja merupakan pilihan apakah hendak terjun atau tidak.

    Mendapati bahwa diri ini tidak sendiri memekarkan kebahagiaan tersendiri. Atau mungkin lebih tepatnya kebahagiaan bersama? Ya. Jika dalam urusan ini aku tidak justru memberatkan tanggunganmu hehehehehe.
    Nyatanya, sendiri - bersama-nya kita dalam satu tanggungan yang sama terkadang bergantung pada asumsi saja. Terkadang fakta yang bertolak dengan asumsi pada akhirnya membuat seseorang merasa sendiri dalam keramaian. Ini bahaya. Namun terkadang pula dalam kesendirian yang dirasa hanya suasana hangat, "aku tak sendiri". Inilah semestinya yang dipunya. Nyatanya seorang hamba tak mungkin melangkah sendiri di dunia yang teramat fana ini.

    Aku tau bahwa masing-masing kita mungkin belum seutuhnya satu kata. Setidaknya mengisi waktu dan diri bisa disambi selagi mencari arti. Namun perlu kita sadari, apapun makna dan arti yang dicari, muara hanya ada pada Ilahi.
    Ini kerja peradaban, kerja jangka panjang walau tak kamu sadari. Bagimu yang belum terpikir untuk menjadi salah satu bagian kecil dari proyek ini, bersyukurlah ketika yang kau lakukan untuk diri sendiri setidaknya telah ditekuni. Sadar tak sadar, kau telah mengambil andil dalam mempersiapkan sebuah kemenangan. Bersyukurlah pula ketika kau belum lakukan apa-apa - walaupun tidak mungkin tiada sama sekali. Untaian yang amat indah adalah alhamdulillah 'alaa kulli haal, bukan?

    Kamu tidak pernah sendiri dan dilarang keras untuk merasa sendiri. Sesungguhnya kita tengah menunaikan amal jama'i. Dengan relung hidup masing-masing, langkah kita mungkin tidak sama. Namun semua seirama. Warna mungkin tidak sama. Namun lukisan kaya makna terukir dari miliaran gurat warna yang membentuk gradasi, warna yang langsung timpang ataupun tidak, itu tetap sebuah kreasi. Kita sedang meniti hari. Dalam sebuah bingkai bernama pedoman syar'i, bersama dalam koridor yang diridhoi.

    Kamu tidak pernah sendiri dan dilarang keras untuk merasa sendiri. Ketika fakta belum serima, ada sebuah keharusan untuk ingatkan lainnya, kamu dan aku bersama. Sembari berujar dengan sesama, rasa sendiri tetap dilarang ada. Allah ma'ana, ya 'kan?

    Tumbuhnya rasa kebersamaan masihlah bergantung pada jenis bibitnya. Ada yang cepat memekarkan diri dan bertahan dengan migrasi serbuk sari, ada yang menunda kemunculan ke muka bumi sedemikian lamanya demi merangkai akar yang kokoh, ada yang berupa batang dilempar tumbuh, ada yang menunggu sapaan mentari lebih dahulu sebagai syarat untuk tumbuh. Ragam! Namun taman firdaus rasanya mustahil berisi satu jenis tumbuhan saja. Semakin berwarna semakin indah, 'kan?

    Maka bersabarlah hingga ia tumbuh pada waktunya. Kebersamaan akan tumbuh dengan sendirinya, akan lebih terasa menyenangkan pada akhirnya jika dengan usaha dari setiap komponennya.

    Kalian tau? Setiap orang sah untuk takut. Takut merasa sendiri menggerakkanmu untuk bersama. Takut kurang bekal menggerakkanmu untuk mengisi diri.
    Setiap orang sah untuk trauma. Trauma membuatmu lebih antisipasi, menggerakkan untuk memasang diri sebagai pengondisi kebersamaan.
    Dalam tenggelammu akan kebersamaan ini, akan tiba masanya kau mendengar kalimat "Aku sangat trauma kalau ada yg bilang sendirian-sendirian gitu" terasa amat mendalam.

    Sehat-sehat ya semua!



    Continue Reading
    Newer
    Stories
    Older
    Stories

    About me

    Photo Profile
    fathya
    << biology-art >>

    bit.ly/shaffabutuhdiingatkan

    Read More

    Follow

    • G+
    • tumblr
    • facebook
    • twitter
    • pinterest
    • instagram

    Labels

    #olimpiadetaqwa abiotik alampikir bandung biotik Indonesia kawan keluarga lingkaran masyarakat pakulahan serpong subang tugas tki

    recent posts

    Blog Archive

    • Mei 2020 (1)
    • Oktober 2019 (2)
    • September 2019 (1)
    • Mei 2019 (2)
    • Maret 2019 (3)
    • Februari 2019 (1)
    • Januari 2019 (5)
    • Desember 2018 (1)
    • November 2018 (1)
    • Oktober 2018 (1)
    • September 2018 (2)
    • Agustus 2018 (2)
    • Juni 2018 (8)
    • Mei 2018 (7)
    • April 2018 (3)
    • Januari 2018 (9)
    • September 2017 (3)
    • Agustus 2017 (2)
    • Juni 2017 (1)
    • Februari 2017 (1)
    • April 2016 (3)
    • Maret 2016 (1)
    • November 2014 (2)
    • Oktober 2014 (7)
    • Juli 2014 (2)
    • Juni 2014 (2)

    Cari Blog Ini

    facebook Twitter instagram google plus tumblr

    Created with by BeautyTemplates | Distributed By Gooyaabi Templates

    Back to top