Pages

  • Home
  • About
tumblr linkedin

things.

    • Home
    • Gallery
    • About


    bismillaahirrahmaanirrahim

    Kalau kata seorang responden survei saya, cinta itu tidak untuk dijelaskan dengan kata-kata. Namun ada kalanya pendapat kita tidak sejalan dengan keadaan, 'kan? Seperti sekarang, Teknik Komunikasi Ilmiah meminta saya untuk menguntai kata tentangnya. Wkwk.
    Sekali lagi gengs ini tugas. Lain waktu mungkin bisa dibahas lebih lanjut.
    Satu kata penuh makna. Senang. Tapi sakit juga. Dia. Keikhlasan. Ketulusan. Kenyamanan.
    Begitu kata responden kami ketika ditanya apa cinta menurut anda. Terangkum sedemikian rupa. Yang saya tangkap adalah, aneh.
    Liat geura itu banyak kata-kata yang kontradiktif.

    Hampir setiap orang mendefinisikan cinta dengan gaya yang berbeda. Jelas, sudut pandang yang diambil berbeda, pengalaman berbeda, pemaknaan berbeda, perasa-rasaan juga berbeda. Sedangkan makna cinta memang tidak ada yang menetapkan, eh mungkin KBBI sih. Hanya saja tidak ada aturan jelas bahwa setiap orang dilarang untuk memaknai sesuai keinginan masing-masing. Benar?
    Cinta itu sesederhana teh anget yang dibikinin Ibuk di pagi hari -hangat dan manis-
    Tidak ada yang menyalahkan, 'kan?

    Allah menciptakan kita semua atas dasar cinta, karena Allah Maha Cinta. Semua kesempatan dan kesempitan yang Ia berikan semata-mata hanya karena cinta-Nya pada hamba-Nya, Kawan.
    Ketika cinta dimaknai sebagai ketulusan, keikhlasan, kebahagiaan, kenyamanan, atau segala hal positif yang kita rasakan ketika bersama dengan seseorang, benarlah begitu adanya karena begitulah hakikat cinta. Menghidupkan.

    Namun ketika cinta dimaknai dengan rasa sakit, penolakan, gengsi, kebergantungan, apakah berarti pemaknaan tersebut salah dan bernilai negatif?

    Tidak, Kawan. Di balik semua hal yang tidak menyenangkan bagi kita tentu ada pesan baik yang hendaknya tersampaikan. Ketika kau berkata cinta itu penolakan dan menyakitkan, mungkin saja pesannya adalah ia/hal tersebut bukanlah yang terbaik, dan semua akan indah pada waktunya~
    Dan mungkin pemaknaan-pemaknaan lain yang sebetulnya pembacaan pesannya dapat dilatih dari kepekaan hati wkw.

    Entah sih, masih kurang baca.

    Apa yang dirasakan seseorang ketika jatuh cinta?
    Hampir semua responden mengatakan bahwa rasanya nano-nano, manis asem asin rame rasanya. Karena memang apa yang mereka rasa menyesuaikan apa yang mereka hadapi dan setiap orang pasti mengalami hal yang beragam. Senang namun sulit fokus? Senang tapi sedih? Bahkan menimbulkan benci?

    Ketika kita menyadari apa yang dirasakan sedemikian sulit dikontrol, kita baiknya makin waspada dong atas dominansi rasanya jatuh cinta yang bisa saja menyingkirkan apa yang semestinya prioritas.
    Mengenai perbedaan tipe jawaban perempuan dan laki-laki, mungkin baca Woman are from Venus and Man are from Mars.........

    Menimbulkan konflik ah kuesionernya wkwk dan sulit digambarkan dengan kata-kata. Mungkin lain kali ya dilanjut.

    padahal mah ngerjain mepet dedlain hahah :(

    Continue Reading


    bismillaahirrahmaanirrahim.

    Mungkin suatu ketika kita dengar kalimat "Heei jaga etikanya dong."
    Atau atau, "Kok dia moralnya kurang sih".
    Wah pertanda kurang baik loh ini. Waspadalah karena berarti ada kondisi yang perluu diperbaiki.

    Dimulai dari pengertian etika dulu nih. Apa bedanya dengan moral? Apakah keduanya berkaitan?

    Moral adalah nilai yang dipahami oleh lingkungan sebagai sesuatu yang dipandang benar dan sesuai dengan nilai kemanusiaan. Etika adalah kajian mengenai moral itu sendiri. Maksudnya adalah mengenai bentuk perwujudan konkrit dari moral itu sendiri, bagaimana implementasi dari nilai moral yang adaa.

    Abstrak? Ngga kok insyaaAllah.

    Seperti contoh,  nilai moralnya adalah hormat pada yang lebih tua. Realisasi dari poin tadi adalah berbicara sopan dan merendahkan suara. Nah itu dinamakan etika.

    Dipahami? Yaa bolehlah koreksinya kalau salah di bit.ly/shaffabutuhdiingatkan afau pm lewat sosmed yang ada hehehe.

    Kemudian,  bagaimana kondisi perwujudan moral di masa kini. Kasusnya kali ini ada di kampus *** dengan jumlah responden pada kisaran angka 20an. Studinya adalah pengalaman menyontek!
    Sepuluh persen responden menyatakan bahwa mereka tidak pernah mencontek. Berarti sisanya?
    Ya begitulah realitanya.  Banyak yang mengakui bahwa dirinya pernah mencontek.  Terlepas dari bagaimana batasan mencontek,  apakah sebagai 'referensi', mencocokkan tugas pribadi dengan tugas kawan, atau sampai menyalin 'plek' kopi paste pol.

    Para pemain skenario kehidupan ini,  apakah menyadari apa yang sebenarnya mereka lakukan?

    "Buruk. Tapi gimana ya kalau kepepet dan emang anaknya sukarela hahaha"
    "Duh gabagus sih.  Soalnya bikin males mikir.  Ntar gedenya mental koruptor itu". Na'udzubillah.

    Nah. Sebetulnya para pemain peran ini menyadari bahwa alur skenario yang mereka lakukan adalah tidak baik alias tidak ber.. etika atau moral ya wkwk

    Yaa pokoknya sebetulnya apa yang menurut ia baik belum tentu (semudah itu)  ia wujudkan. Dan belum tentu apa yang ia lakukan adalah yang menurutnya baik. Terlepas dari masuk kriteria moralkan atau etikakah kasus ini,  namun perlu ada titik yang dibenahi ketika hendak menuntaskan sesuatu sesuai apa yang diyakini baik.

    Diyakini.
    Relatif ya wkwk.
    Ketika kasusnya sang pemain memahami jika mencontek adalah hal yang kurang baik, ia telah mendalami nilai moral dengan baik. Namun mungkin di poin etika,  ia masih butuh banyak belajar.

    Selama masih ada umur dan kesempatan,  kemampuan untuk memahami baik buruk kondisi zaman, sungguh amatlah baik untuk membiasakan diri dengan apa yang menurut hati baik. Dan mari pastikan kalau hati kita selalu pantas untuk ditanya :)
    Continue Reading

    bismillah.

    Bukan hal buruk jika ingin menafsirkan sesuatu sesuai kehendak, namun tentulah harus pada persoalan dan waktu yang tepat. Seperti misalnya untuk saat ini, menuliskan sesuatu yang kita maknai sebagai maksud dari lagu Kilometer Terakhir, Seringai.

    Melompat ke sadel, dan kuhantam sang selah.
    Melawan arah, ku tantang maut, indah.
    Terasa lepas. Melesat di jalan, kilometer terakhir.
    Ya, ku hampir tiba, kilometer terakhir. Kubakar bensin, mesin ini meradang.
    Pacu motor, kutuju matahari.
    Tancap! Melesat di jalan, ya, ku hampir tiba. Angin menerpaku, serigala lepas.
    Roda berputar, kilometer terakhir.
    Hampir esok, seperti kemarin. Kilometer terakhir.
    - Kilometer Terakhir, Seringai 


    Ada masanya ketika mungkin dirimu merasa terkungkung sesuatu. Kemudian membutuhkan sesuatu yang bisa melarikanmu sementara, setidaknya dari hal tersebut untuk sementara waktu.

    Sesungguhnya lari sama sekali tidak akan menuntaskan, 'kan?

    Namun tidak bisa dipungkiri jika jiwa dan pikiranmu butuh untuk dipenuhi kebebasannya barang beberapa saat, disingkirkan dari kepenatan, diwujudkan ketentramannya.
    Terkadang kita terlalu pusing memikirkan jalan untuk lari dari kenyataan dan mencari kedamaian. Kemudian waktu habis dengan kondisi jiwa dan hati ini belum tenang dan beban belum dituntaskan.
    Lebih parah lagi ketika yang tampak justru diri kita menyalahkan orang lain -mencari pembenaran atas apa yang diri ini rasakan.

    Terkadang  Sering aku terbawa gerak tangan yang menarik gas motor. Berkendara entah kemana. Mungkin tidak seperti lagu Kilometer Terakhir yang mewujudkan kebebasan diri, beban terlepas seiring deruman motor dan angin yang menerpa. Namun ingin sekali diri ini merasakan yang semacam itu, menghindar dari kepenatan, terlepas dari beban.

    Padahal jika keikhlasan selalu mengiringi, diri tak akan terbebani.
    Padahal jika mengagankan ketentraman, Allah telah berikan jawabnya.

    الَّذِينَ آمَÙ†ُوا ÙˆَتَØ·ْÙ…َئِÙ†ُّ Ù‚ُÙ„ُوبُÙ‡ُÙ…ْ بِذِÙƒْرِ اللَّÙ‡ِ ۗ Ø£َÙ„َا بِذِÙƒْرِ اللَّÙ‡ِ تَØ·ْÙ…َئِÙ†ُّ الْÙ‚ُÙ„ُوبُ
    (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.
    - QS. ar-Ra'd: 28 

     Akan tiba saatnya kita akan tiba di Kilometer Terakhir, ketika amanah usai, ketika tugas kita di dunia sudah tuntas.

    Ketika kita dipanggil oleh-Nya.

    ---

    Pemaknaan pribadi yang seutuhnya ehehe sekenanya banget maaf segala salah semoga semua urusan kita dimudahkan :)

    gambarnyaa tidak relevan wk

    Rujukan:
    https://tafsirq.com/13-ar-rad/ayat-28
    https://www.musixmatch.com/lyrics/Seringai/Kilometer-Terakhir
    Continue Reading
    Newer
    Stories
    Older
    Stories

    About me

    Photo Profile
    fathya
    << biology-art >>

    bit.ly/shaffabutuhdiingatkan

    Read More

    Follow

    • G+
    • tumblr
    • facebook
    • twitter
    • pinterest
    • instagram

    Labels

    #olimpiadetaqwa abiotik alampikir bandung biotik Indonesia kawan keluarga lingkaran masyarakat pakulahan serpong subang tugas tki

    recent posts

    Blog Archive

    • Mei 2020 (1)
    • Oktober 2019 (2)
    • September 2019 (1)
    • Mei 2019 (2)
    • Maret 2019 (3)
    • Februari 2019 (1)
    • Januari 2019 (5)
    • Desember 2018 (1)
    • November 2018 (1)
    • Oktober 2018 (1)
    • September 2018 (2)
    • Agustus 2018 (2)
    • Juni 2018 (8)
    • Mei 2018 (7)
    • April 2018 (3)
    • Januari 2018 (9)
    • September 2017 (3)
    • Agustus 2017 (2)
    • Juni 2017 (1)
    • Februari 2017 (1)
    • April 2016 (3)
    • Maret 2016 (1)
    • November 2014 (2)
    • Oktober 2014 (7)
    • Juli 2014 (2)
    • Juni 2014 (2)

    Cari Blog Ini

    facebook Twitter instagram google plus tumblr

    Created with by BeautyTemplates | Distributed By Gooyaabi Templates

    Back to top