Pages

  • Home
  • About
tumblr linkedin

things.

    • Home
    • Gallery
    • About

    Dari balik jendela kutatap pemandangan yang terkadang berlari, berjalan, bahkan berdiam.


    Gadis itu menanti. Di tengah rintik hujan. Menanti akan yang tidak sadar ia dinanti. Berharap akan yang tidak sadar ia diharapkan. Sibuk, bukan, menyibukkan diri? Entah apa yang dimaksudkan. Yang kini jelas adalah ia membuat gadis itu kelelahan dalam penantiannya. Kesalnya adalah bagaimana caranya gadis itu pergi dari kejenuhan yang menyiksa dalam penantian. Ia lelah, ia penat, tapi tak bisa berkutik. Entah mengapa segala hal yang tersodorkan dapat dikalahkan oleh sang penantian. Kali ini rasanya hanya rintik yang ia rasakan, mendukung suasana hatinya yang berharap kembali ke masa penantiannya tak hanya sepihak saja.

    Di sudut lain kulihat gadis lain berusaha asik dengan bukunya. Beberapa saat sebelum ini perhatiannya sempat teralihkan. Suatu ketika, ia dihadiahkan sebuah buku. Mendalam. Pemberian itu sedemikian ia senangi. Ia  larut dalam bacaannya. Entah setelah sekian lama, ia teralihkan dari bukunya, tanpa sadar fokusnya terbagi dengan usaha menyampaikan terimakasih pada sang pemberi hadiah. Gadis itu kemudian sadari bahwa ia tak perlu sebegitunya. Ia memutuskan memberikan buku lain pada seorang-yang-dimaksud. Agar ia bisa kembali pada buku-bukunya. Agar sosok yang mengasihinya pun dapat merasakan bagaimana nikmatnya terhanyut dalam buku bacaan dan tidak terusik di saat yang bukan waktunya.  Oh, jadilah saat ini yang kulihat adalah dua sosok yang berusaha asik dengan bukunya masing-masing.

    Di seberang jalan kulihat gadis yang lain berusaha menghalau kabut. Menghalau mendung. Menepis gangguan yang datang. Entah darimana datangnya segala hal yang berusaha ia halau, namun yang kulihat perangnya dengan sosok lain yang berwujud persis dengannya lebih berarti. Ia berperang dengan dirinya sendiri. Sengit, di balik sebuah kerangkeng yang tampaknya dibuat oleh sosok yang ia perangi. Di kala lain sebelum ini, ia sempat menikmati saat-saat kebersamaan dengan seseorang. Tanpa sadar, seiring berjalannya waktu, apa yang ia nikmati memberi kekuatan pada ia-yang-dia-perangi saat ini. Ketika seseorang itu tampak menjauh, jadilah ia seperti sekarang ini. Berjuang. Walaupun sesekali tiba kunjungan dari seseorang, sosoknya tetap mengondisikan gadis itu untuk memberi perhatian pada pertempurannya.

    Ada yang lebih menarik perhatianku. Gadis yang sedemikian damai dan tenang. Duduk menawan di tepi jalan. Menikmati saat-saat ini, dengan beberapa buah buku dan sup hangat di atas mejanya. Menikmati fokus yang selama ini ia mati-matian ciptakan. Perangnya dahulu sedemikian hebat. Sosok gelap yang ia perangi sangat kelam. Entah berapa banyak air mata terurai. Entah bagaimana aku menjelaskan perjuangannya selama ini. Namun sekarang, lihatlah. Pelajaran-pelajaran yang ia ambil sepanjang pertempuran membuatnya sedemikian kuat dan tenang. Dengan kesadaran bahwa ia harus mempertahankan kemenangan ini, timbul kewaspadaan akan apapun yang dapat tiba mengusik. Mungkin ia belum sekuat itu, mungkin hidupnya belum setenang itu, tapi menciptakan fokus dan menikmatinya bagiku merupakan salah satu cara untuk berdamai dengan apa yang telah ia lalui. Tanpa bisa dijelaskan kerumitan dan kekusutannya, di situlah puncak kedamaian dapat ia rasakan dan syukur akan selalu dapat terpanjat.


    Perjalananku masih berlanjut. Yang baru terlontar dariku barulah sedikit sudut yang tampak. Penglihatanku bisalah salah tangkap. Tebalnya kacamata ini dan perhatian yang sesekali buyar membuatku tak bisa merekam semuanya dengan tepat. Namun dari apa yang kulihat, kudapati bahwa kisahku bisa melebar sedemikian luasnya. Apapun bisa terjadi, dan akulah yang menjadi penentu skenarionya.

    Ini masih akan terus berlanjut.


    Dan aku ingin sekali membantu mereka-mereka yang kulihat di sudutnya masing-masing. Bisakah?
    Continue Reading


    bismillaah
    Selamat paagii..
    Alhamdulillaah. Allahuakbar. Ini kayaknya posting terpagi selama ini wkwk.

    Pagi ini unik. Menurut gue. Kenapa?

    Jadi pagi ini kronologisnya dimulai dari gue nanya di grup, "ada yang bisa menjangkau sonny?". Yaa pagi ini gue niat ngasih kunci motor gue ke Sonny soalnya dia mau minjem hari ini. Dan gue berniat jalan kaki ke kampus. Setelah chat gue diwaro dan dia sudah di lokasi, ternyata kosan gue kekunci dari dalem kamar -_- Okelaah gue mengembara mencari kunci. Terus, gue berhasil nemu kunci kamar, buka pintu,  ngasih kunci motornya dan meniti langkah ke kampus. Setelah seberapa lama yang entah gue ga sadar, tiba-tiba di pinggir jalan ada yang gerak. Jadi di sana tuh ada gerobak sampah nangkring kaya gaada yang punya. EH TIBA-TIBA gerobak sampah itutuuuh jalan sendiri ke tengah jalanann. Panik gue. YA IYALAH. Ituu mobil² angkot² lewat kalo gerobaknya jalan terus ya tabrakan lah. Ya gue cepet² menjangkaunya dengan kepanikan yang mungkin-kalian-tau-gue-kalo-panik-gimana. Pas udah menepi, gue nengok sekitar. Ituu dua cowo belakang gue ketawa². Allahuakbar. Berasa 'Supertrap' -_- Dibuat panik sendiri di tengah keramaian. Ya gimana gue ga jadi nengok sana-sini nyari kamera tersembunyi..

    Wkwk yang barusan malah jadi malu²in gara-gara gue ngebayangin itu supertrap betulan..
    Eh tapi serius. Kejadian itu bikin gue ketawa dan komat-kamit "bukan supertrap kan, bukan, bukan" soalnya itu orang di belakang ketawanya ga berhenti. Daan gue memutuskan lanjut jalan..
    Kenapa gue nulis ini?

    Dari situ gue sadar. Gerobak itu berhasil bawa gue sadar dan kembali ke kenyataan. Selang waktu dari gue jalan dari depan kosan, kasih kunci, sampe gerobak itu, gue abisin entah buat apa. Keadaan sekitar gue jadi emang cuma backaground doang. Ketika semestinya dari tiap incinya gue bisa ambil pelajaran sekecil apapun.

    Hei. Kita tidaklah hidup sendiri di dunia. Semua dicipta sebagai bahan belajar. Sekalipun benda mati. Semua itu saksi bisu. Semuanya juga bisa bertasbih dengan cara masing-masing. Malukah jika kita makhluk yang diciptakan sebagai khalifah di muka bumi itu bahkan tidak menaruh perhatian terhadap sekitar. Melamun?

    Yaa itu gue pagi tadi hehe. Astaghfirullahal'adziim..

    Dari sekian banyak urusan dunia yang membuat kita mumet, pusing, banyak pikiran, tapi kita harus sadar juga kalau banyak hal di sekitar kita yang perlu kita perhatikan. Cari pelajaran apa yang bisa kita ambil dari kerikil di jalan. Kenapa harus ada kerikil di sini dikonversi jadi apa tujuan Allah ngeplot kita di sini. Kenapa Allah menempatkan aku di ITB, kenapa Allah jadikan aku anak SITH. Hal-hal seperti itu yang sebetulnya bisa menumbuhkan semangat hidup. Tau tujuan. Tau visi tau misi buat nantinya sampai ke akhirat-Nya. Yuk pintar baca kode. Supaya tau apa yang mau Allah sampaikan lewat hal-hal di sekitar kita :)
    Bismillaahirrahmaanirrahiim..


    btw gue aja gatau itu kesimpulan nyambung sama kejadiannya apa ngga wkwk tapi itu yang gue pikirin saat ini.
    Continue Reading


    ya namanya juga hati perahu,, siapa bisa jamin ga bakal pergi lagi kalo udah berlabuh? ga ada kan? ya mungkin saat ini ga sadar aja kalo di luar sana masih banyak pelabuhan lain. jadi? ya yang sekarang biarin aja. ada kalanya lebih baik ga usah digubris. tapi ya yang lebih baik itu kalo waktu berlabuh, kita bisa ngupgrade perahunya jadi lebih baik dan kuat. ya ga?

    ya namanya juga hati perahu,, belum tau kapan pelayaran berhenti. banyak berlabuh, banyak berlayar. di tengah pelayaran banyak rintangan. di pelabuhan juga banyak cobaan, bisa jadi ngerasa tentram, akhirnya mager pergi. padahal perjalanan masih panjang.

    ya namanya juga hati perahu,, bakal sering, bahkan selalu terombang-ambing. ketemu karang. ketemu perompak yang bisa ngambil semua bekal dan apa-apa yang udah didapat selama ini. ketemu badai. ketemu saat-saat di mana bintang penujuk arah ga keliatan ketutup mendung.

    ya tapi yang namanya hati perahu,, harus tetep kuat dan tangguh. pilihan sih, mau tetep ada, atau mau pasrah biarin aja kekikis garem laut sampe akhirnya tenggelam tanpa daya.

    ya namanya juga hati perahu, , kalo mau tetep ada, ya ikuti jalur-jalur yang bener. mau kondisi sekarang dan nantinya gimana, gapapa. selama berlayar bareng Allah, tunggu aja saat-saat indah Allah nambatin hati perahu itu ke hati pelabuhan yang bener-bener tepat. iya ga??

    - 4 desember 2014
    repost dari tumblr shaffa. selalu ngena padahal tulisan sendiri hm -_-
    Continue Reading
    Newer
    Stories
    Older
    Stories

    About me

    Photo Profile
    fathya
    << biology-art >>

    bit.ly/shaffabutuhdiingatkan

    Read More

    Follow

    • G+
    • tumblr
    • facebook
    • twitter
    • pinterest
    • instagram

    Labels

    #olimpiadetaqwa abiotik alampikir bandung biotik Indonesia kawan keluarga lingkaran masyarakat pakulahan serpong subang tugas tki

    recent posts

    Blog Archive

    • Mei 2020 (1)
    • Oktober 2019 (2)
    • September 2019 (1)
    • Mei 2019 (2)
    • Maret 2019 (3)
    • Februari 2019 (1)
    • Januari 2019 (5)
    • Desember 2018 (1)
    • November 2018 (1)
    • Oktober 2018 (1)
    • September 2018 (2)
    • Agustus 2018 (2)
    • Juni 2018 (8)
    • Mei 2018 (7)
    • April 2018 (3)
    • Januari 2018 (9)
    • September 2017 (3)
    • Agustus 2017 (2)
    • Juni 2017 (1)
    • Februari 2017 (1)
    • April 2016 (3)
    • Maret 2016 (1)
    • November 2014 (2)
    • Oktober 2014 (7)
    • Juli 2014 (2)
    • Juni 2014 (2)

    Cari Blog Ini

    facebook Twitter instagram google plus tumblr

    Created with by BeautyTemplates | Distributed By Gooyaabi Templates

    Back to top